Sunday, July 3, 2016

Banyak Guru "dipolisikan" ortu, karena "mendidik".

Miris. Perasaan itulah yang timbul dari kaum guru di negri ini, ketika bermunculan berita beberapa orang guru dilaporkan kepada yang berwajib oleh orang tua siswa, karena guru dituduh telah melakukan penganiayaan pada muridnya.
Seorang guru SMP Negeri 1 di Kabupaten Bantaeang, Sulawesi Selatan, sempat  masuk ruang tahanan. Guru tersebut bernama Nurmayani Salam. Ibu Maya dipolisikan orang tua anak didiknya sendiri karena mencubit muridnya yang menolak mengikuti solat dhuha.

Ditempat lain, seorang guru SD di kecamatan Dabo Kabupaten Lingga Kepri dipolisikan, juga oleh orang tua anak didiknya sendiri karena mencubit paha muridnya hingga meninggalkan bekas lebam, sebagai hukuman sang murid yang tak bisa menghafal Asmaul Husna.

Muncul lagi kasus di Sidoarjo Jawa Timur,  guru SMP Raden Rachmat di Dusun Serbo, Desa Bogempinggir, Kecamatan Balongbeno, Sidoarjo dipolisikan atas kejadian pencubitan kepada siswanya pada 3 Februari 2016 lalu. Samhudi mencubit siswa tersebut karena tak mengindahkan peraturan sekolah untuk melaksanakan sholat dhuha berjamaah.

Dalam persidangannya di Pengadilan Negeri Sidoarjo, niat baik Samhudi itu harus berhadapan dengan jeratan pasal 80 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Hal tersebut tentu saja membuat banyak rekan-rekan Samhudi sedih sekaligus miris melihat kasus ini.  

Beberapa rekan guru (senior) pernah menceritakan pengalamannya pernah memukul tangan siswa dengan kayu penggaris, atau dengan bambu kecil penunjuk. Itupun pernah membekas. Bahkan ada yang pernah menempeleng siswanya hingga memar memerah. Itu tidak pernah bermasalah, apalagi sampai ke ranah hukum. 
Saya tidak bisa memberikan penilaian kondisi mana yang lebih baik, apakah dulu atau sekarang. Yang jelas, guru saat ini, dalam melaksanakan tugas profesinya dihantui perasaan takut. Akibat perasaan itu, tidak sedikit para guru yang berkomentar untuk tidak terlalu peduli dengan perilaku anak didiknya. Seperti yang ditulis oleh guru di akun FB: 

Eny Pebriany Herman Susanto@ yach saya jg sbg guru..jdi bingung mau mendidik anak"..guru tegas& disiplin tar di bilangnya galak...jdi akhirnya kita para guru berpikiran ..yach udahlah dari pada dpt masalah dgn ortu murid guru akhirnya masa bodoh..mau pintar mau gak anak orang ini..

Ujang Ahmad Sampaikan materi yg ada pada kurikulum berilah contoh yg baik dan teladan bagi anak didik setelah itu selesailah tugas guru. Permasalahan anak di luar tidak sesuai yg di contoh kan oleh guru di sekolah itu perkara lain karna guru itu di batasi dg waktu karna pendidikan bukan sepenuhnya tanggung jawab guru di luar masih ada pendidikan orang tua dan lingkungan .

(bersambung)





No comments :

Post a Comment

Silahkan Komentar