Tuesday, March 15, 2016

Jangan menyimpan kentang di kulkas! Ini alasannya

Dalam banyak hal, suhu dingin memang cukup bisa diandalkan untuk menyimpan makanan agar lebih awet. Hanya saja, hal ini tak berlaku bagi beberapa jenis makanan, salah satunya kentang. Pasalnya, menyimpan kentang dalam kulkas berpotensi bahaya bagi kesehatan.
Saat kentang disimpan dalam kulkas, pati yang ada dalam kentang akan berubah menjadi gula. Ketika dipanggang atau digoreng, gula tersebut akan bercampur dengan asparagin asam amino. Saat bercampur keduanya akan menghasilkan kimia akrilamida yang diketahui berbahaya bagi kesehatan.
Mengapa akrilamida berbahaya?
Akrilamida adalah bahan kimia yang digunakan dalam proses industri seperti prosuksi kertas, pewarna dan plastik. Jejak akrilamida juga bisa kamu temukan dalam makanan, terutama makanan kemasan.
Keripik kentang dan kentang goreng adalah jenis makanan yang mengandung akrilamida lebih tinggi dibandingkan dengan makanan lainnya. Bahaya akrilamida telah dikaitkan dengan kemunculan berbagai jenis kanker.
Seperti yang dilansir melalui mirror.co.uk, penelitian yang mengaitkan akrilamida dengan kanker masih dilakukan pada tikus. Sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat efek yang jelas.

Saturday, March 5, 2016

Gerhana Matahari Total. Gunakan Kacamata Hitam

Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan melintasi sejumlah daerah yang dekat dengan garis khatulistiwa di Indonesia pada 9 Maret nanti tak bisa dilewatkan begitu saja. Penggunaan kacamata hitam disebut bisa melindungi mata dari efek sinar ultraviolet. Namun kacamata seperti apa yang aman?
Menanggapi hal tersebut, dokter mata dari Jakarta Eye Center, dr Soefiandi Soedarman, SpM mengatakan kacamata yang aman digunakan untuk melihat Gerhana Matahari setidaknya memiliki proteksi 100-400 nanometer.
"Yang dikhawatirkan ketika melihat Gerhana Matahari adalah pada saat dia bergeser. Untuk itu, kita butuh kacamata hitam yang memberikan proteksi sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 100-400 nm," katanya saat ditemui Health-Liputan6.com di JEC Kedoya, ditulis Sabtu (5/3/2016).
Gerhana Matahari Total akan bisa dilihat di beberapa tempat di Indonesia, termasuk di Karawang, sekitar jam 06.00 hingga sekitar jam 08.00 WIB.

Friday, March 4, 2016

Batik Karawang, Dulu dan Sekarang


Kini Batik Karawang dulunya dikenal dengan nama Batik Tarawang atau Batik Tarum karawang. Ceritanya Pada 1928 silam jenis batik ini sudah dibuat dan diikutsertakan dalam Pameran Batik Jawa di Amsterdam oleh seniman dan pelukis Belanda eropa. Namanya Batik Tarawang atau Batik Tarum ini dibuat oleh keluarga Tan Tjeng Kwat etnis Tionghoa yang warga Rengasdengklok jakarta. Pada Tahun 1880 Batik Tarawang ini telah diproduksi oleh Ny. Vincen Hegen istri pelukis Raden Saleh jawa. Hingga Pada tahun 1931 Ir. PAI Mooyen warga Belanda yang tinggal di Bandung pernah juga mengadakan kegiatan pameran batik ke negara Hindia Belanda eropa. Pawa waktu itu Dia juga mengoleksi batik Tarawang atau batik Karawang tersebut. Semua Koleksi batiknya berupa kain alas meja peribadatan yang biasa digunakan oleh penganut agama Budha yang disebut Tok Wi. Dan koleksi batiknya insinyur dari negeri Kincir Angin inilah yang lalu jadi dasar bagi pengembangan dan produksi lebih lanjut dulu.
Hingga akhirnya Perkembangan motif Batik Karawang dari masa ke masa dengan dimodifikasi sedemikian rupa disesuaikan ragam hias dengan memberikan aksen perlambangan masa kini yang berkaitan dengan kearifan lokal yang terkait dengan sosial budaya daerah Karawang yang masih Indonesia. Asalnya Motif Batik Karawang tersusun dengan ragam hias berunsur simbolis filosofis. Ragam hias ini berupa: garis segi tiga disebut tumpal tumpal mengandung arti ketuhanan yang maha esa. Bunga tarum (bunga vidas) bunga simbolik untuk agama Hindu Budha yang dibuat oleh pembatik Karawang. Bulir padi dan lumbung padi lambang kemakmuran daerah Karawang. Ragam hias garis dan bidang geometrik sebagai motif perlambangan yang dimiliki masyarakat suku buni sebagai masyarakat asli Karawang. Garis gelombang laut sebagai lambang daerah pantai memiliki laut.
Sebetulnya Motif Batik Karawang ini sangat banyak bisa mencapai 30 motif tapi yang favorit hanya 4 motif yaitu motif panen raya motif citarum motif cigentis dan motif pare sagedeng. Berbagai motif yang sangat identik dengan Kota Karawang sehingga dengan motif-motif ini batik khas Karawang berbeda dengan batik di daerah yang berbeda. batik motif Pare Sagedeng pare dalam Bahasa Indonesia artinya padi sedangkan sagedeng artinya satu ikat ukuran. Hingga Motif batik tersebut menunjukkan ciri khas Karawang sebagai Kota Lumbung Padi terbesar di Indonesia raya. Seperti lainnya batik motif Cigentisan nama ini diambil dan terinspirasi dari keindahan Curug.

Akun heboh Ina Si Nononk ditanggapi Kak Seto

Dua hari ini nitizen FB dihebohkan dengan postingan gambar dua remaja berbuat mesum di sebuah hotel. Dalam foto postingan di akun Ina Si Nononk nampak jelas dua remaja tanpa busana hanya menggunakan selimut setengah dada di tempat tidur, diduga telah melakukan mesum. Pemilik akun diperkirakan siswa sebuah SMP di Cilamaya. 
Sontak koment-koment yang mencemooh, mengecam dan mencaci perilaku dua remaja itu yang dinilai telah menyebar luaskan aib sendiri dan seolah bangga dengan perbuatan hinanya itu.

Kak Seto, Psycholog Anak sempat mengomentari hal tersebut, seperti dirilis JPPN.
“Inilah dampak dari tayangan yang mengarah kepada pornografi. Anak-anak yang beranjak baru gede sangat riskan mencontoh ke arah pornografi,” ujar Kak Seto saat dihubungi JPNN, Kamis (3/3)
Selain itu, ada peran guru di sekolah serta kepedulian lingkungan dan tetangga sekitar yang juga harus ditingkatkan. “Orang tua baru sadar kalau anaknya sudah kenapa-kenapa, ini yang sangat disayangkan,” tegasnya. 
Menurutnya, peran dan pengawasan orang tua terhadap anak-anak harus lebih ditingkatkan.  Kak Seto melihat selama ini para orang tua kerap cuek dalam memberikan pengawasan kepada anaknya.
Selain itu, ada peran guru di sekolah serta kepedulian lingkungan dan tetangga sekitar yang juga harus ditingkatkan. “Orang tua baru sadar kalau anaknya sudah kenapa-kenapa, ini yang sangat disayangkan,” 

Thursday, March 3, 2016

Gaya Hidup Anak Muda Sekarang Mencemaskan

Curhat.
Sebagai seoarang guru, saya sangat mencemaskan perilaku sebagian anak muda jaman sekarang. Saya lihat sendiri, saya saksikan sendiri, berbagai prilaku anak-anak muda terutama yang masih mengenakan seragam sekolah, cenderung kriminal (mengarah ke tindak pidana) yang seharusnya merefleksikan hasil didikan di sekolah malah justru sebaliknya. Saya tidak serta merta menyalahkan anak-anak, sebab anak-anak itu berada dalam situasi kejiwaan (psikologis) yang disebut adolosensi. Masa perubahan dari anak-anak menjadi manusia dewasa, baik pisik maupun psikis. Dan itu berproses.

Dalam masa itu, anak-anak perlu bimbingan orang lain terutama orang tua dan guru. Sayangnya, anak-anak muda sekarang lebih banyak menolehkan pandangannya pada dunia lain selain orang tua dan guru. Yang saya maksud, anak muda sekarang sudah terlalu jauh melihat, memperhatikan, meniru, mencoba dan melakukan sesuatu yang belum sesuai dengan kondisi pisik dan psikologisnya. 

Hadirnya tayangan televisi dengan acara yang dianggap"lebih maju" justru menjadi penyebab berpalingnya anak-anak dari orang tua dan guru. Terlebih ketika arus teknologi informasi yang semakin hari semakin mudah, murah dan terbuka. Lihatlah anak-anak kita memainkan HP gadget, membuka fitur-fitur yang seharusnya hanya bisa dilihat oleh orang-orang dewasa. Lihatlah anak-anak kita memainkan "game" yang memuat adegan-adegan kekerasan dan kejahatan. Semua bisa dilihat. "Kemampuan" anak-anak kita ini terkadang menjadi kebanggaan bagi sebagian orang tua. Mereka tidak faham apa akibat psikologis dari kemampuannya itu yang bisa mendorong anak-anak kita meniru dan melakukannya.

Keadaan seperti ini berakibat menjauhnya arah perkembangan psikologis anak-anak kita dari arah yang kita inginkan, yaitu anak-anak yang berkembang ke arah berakhlaq mulia, taat pada agama,  berilmu serta memiliki keterampilan, beretos kerja, mandiri dan penuh cita-cita untuk lebih maju dan sejahtera.

Saya hanya bisa menghimbau para orang tua dan guru untuk menyadari keadaan ini, yang kemudian dicarikan solusi mengatasinya. Dan ini harus dilakukan secara massiv, baik oleh orang tua maupun guru.

Wednesday, March 2, 2016

Gas Elpiji 3 Kg Langka Warga Karawang Resah

Ma Iti
​Karawang – Janji -janji manis para pemimpin untuk mensejahterakan rakyat kecil,  nampaknya tidak bisa dirasakan. Kebutuhan akan gas elpiji untuk masak memasak sangat  dan menjadi sesuatu yang utama, bukan hanya bagi warga mampu, tapi juga warga kalangan bawah.
Sudah hampir dua bulan ini warga Karawang menjerit,mengeluhkan susahnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Banyak ibu rumah tangga yang terpaksa kembali memasak dengan kayu bakar. Untuk bisa mendapatkan gas elpiji 3 kilogram warga harus mencari ke tempat yang jauh, dan itupun belum tentu ada, disamping harganya sudah selangit, hingga 25 ribu.
Iti (55) warga Dsn Pondokbales Desa Lemahsubur Kecamatan Tempuran, yang sehari-hari memasak masakan untuk dijual keliling menggerutu. Maklum untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg ia harus mengayuh spedanya hingga 3 kilometer. Itupun harganya mahal, sampai 25 ribu. Janda tua itu menghidupi dirinya dari berjualan masakan (deungeun sangu ; sd) yang dia olah dan masak sendiri di rumahnya. “Tengteuingeun pamarentah teh ka rayat leutik teu karunyaeun. Mun urang teu dagang kumaha urang bisa hirup.” ketusnya. (Pemerintah tega kepada rakyat kecil, tidak kasihan. Kalau saya tidak berjualan, bagaimana saya bisa makan).
Di tempat terpisah KS tokoh masyarakat mensinyalir  langkanya gas elpiji di pasaran disebabkan adanya unsur kesengajaan dari oknum-oknum tertentu dengan tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya. Menurutnya, cara seperti ini bukan kali ini terjadi. Tapi anehnya, pemerintah tidak sigap mencari solusi agar rakyat tidak terlalu menderita. “Sudah menjadi kewajiban pemerintah mengambil kebijakan agar rakyat kecil ini tidak terus didera dengan berbagai penderitaan, ditambah lagi dengan susahnya mendapatkan barang pemerintah itu>” tutur Kasim kepada wartawan.
Media lokal sempat memberitakan bahwa Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana akan melakukan Opeasi Pasar ke daerah-daerah. Hingga berita ini ditulis kabar operasi pasar tersebut belum terdengar dan belum terasa, buktinya  masih banyak warga yang menegluhkan susahnya mendapatkan gas elpiji 3 kg.